Jakarta - Program sejuta rumah yang telah dicanangkan Pemerintah dengan membangun beberapa hunian berkapasitas besar terus digenjot di berbagai wilayah di Indonesia saat ini.
Berbagai inovasi digelontorkan untuk menyediakan hunian dengan jumlah lahan yang semakin terbatas, seperti dengan konsep revitalisasi, hunian terintegrasi dengan moda transportasi, hunian terintegrasi dengan pasar dan lainnya.
"Dan dalam men-deliver produk yang dihasilkan, kami berpacu untuk melayani semua segmen pasar, tak terkecuali kalangan Aparat Sipil Negara/Polri," ujar Direktur Utama Perumnas Bambang Triwibowo dalam keterangan tertulis Senin (3/9/2018)
Kebutuhan akan perumahan karyawan terbilang cukup tinggi pada segmen ini, sehingga Perumnas berupaya untuk menyelaraskan kebutuhan tersebut dengan harga rumah yang sesuai dengan kemampuan karyawan dan juga lokasi yang mudah untuk ditempuh dengan transportasi publik, terang Bambang.
Dalam program ini pembiayaan akan didukung oleh BNI yang selama ini telah bekerjasama dalam memfasilitasi system payroll pegawai BPK.
Pada tahapan awal, kerjasama ini akan menitik beratkan pada proyek Perumnas di area Parung Panjang, Tangerang Selatan, yang kemudian akan dilanjutkan secara nasional.
Hal ini bersandar pada keinginan awal para karyawan BPK untuk memiliki rumah tapak dan dekat dengan stasiun bis atau kereta. Pihak BPK tertarik untuk membuat kluster khusus, terang Bambang.
Ada sekitar 212 Ha di area Perumnas Parung Panjang yang sudah dan tengah dikembangkan yang dibagi menjadi 4 sektor. dengan total hunian sekitar 10,800 unit sudah terbangun.
Saat ini, Perumnas tengah mengembangkan sektor 5, total sekitar 8,600 unit hunian akan terbangun, dengan komposisi adalah subsidi dan non subsidi.
Dan Perumas sedang mengusulkan kepada pihak terkait untuk membangun stasiun kereta api baru tepat di depan
sektor 5 ini, sehingga memudahkan para penghuni Perumnas Parung Panjang terutama karyawan BPK yang akan berjarak hanya 500 meter ke stasiun kereta api, tambah Bambang.
Dari lahan seluas 212 ha, sekitar 5,5 ha yang akan Perumnas kembangkan khusus untuk cluster BPK dengan pengembangan lebih dari 500 unit hunian.
Tipe perumahan yang akan dikembangkan sementara waktu dibagi menjadi 2 tipe yaitu luas bangunan 36m2 dengan luas tanah 102 m2 dan luas bangunan 45m2 dengan luas tanah 152m2 dengan harga yang sangat terjangkau.
"Kami juga tengah mempertimbangkan penggunaan metode pre cast pada pengembangan proyek Perumnas Parung Panjang ini, dengan pertimbangan pengerjaan proyek lebih cepat dan kualitas bangunan lebih kuat," ujar Bambang.
"Kami berterima kasih kepada BPK dan BNI dalam memfasilitasi kebutuhan perumahan Karyawan BPK sehingga kami akan berupaya untuk dapat menjembatani hal ini dengan time deliverable proyek yang tepat waktu dengan kualitas baik dan harga yang terjangkau bagi karyawan BPK itu sendiri," tutup Bambang. (dna/ara)