Jakarta - Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengejar target pembagian 7 juta sertifikat tanah kepada masyarakat tahun ini. Hingga September 2018, tercatat sudah ada 3,9 juta sertifikat lahan yang dibagikan ke masyarakat.
Menteri ATR Sofyan Djalil menjelaskan pihaknya menggunakan skema baru yaitu Single Land Registration System untuk menggenjot sisa target sertifikasi lahan tersebut.
"Kita kan nggak tau siapa saja yang punya tanah di Indonesia ini. Jadi sudah ada Single Land Registration System atau sistem pendaftaran tanah terpadu yang akan menjadi solusi dari persoalan pertanahan di Indonesia," jelas dia di dalam acara 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (24/10/2018).
Skema ini merupakan penyempurnaan dari program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) yang memanfaatkan fasilitas online single submission (OSS) yang sudah diresmikan oleh pemerintah pusat pada Juli lalu.
Layanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (PBTSE), yang lebih mudah disebut dengan nama generik OSS ini hadir dalam rangka pelayanan perizinan berusaha yang berlaku di semua Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia. Sebelumnya, selama ini dilakukan melalui Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Selain melalui PTSP, masyarakat dapat mengakses Sistem OSS secara daring di mana pun dan kapan pun.
"Sudah dimulai tahun ini dengan menggunakan Nomor Induk Keluarga (NIK) sebagai dokumen wajib," jelas dia.
Diharapkan dengan adanya skema Single Land Registration System, seluruh lahan di Indonesia akan terdata secara rinci. Ia juga berharap dengan proses ini segala proses pendataan dari sertifikasi bisa lebih mudah dengan skema pendataan dengan basis data online.
"Diharapkan skema ini akan mempermudah, karena pendataan soal ini akan ada di satu tempat," kata dia.
Sebagai informasi, sebelum ada program Single Land Registration System selama program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang dilakukan secara manual Kementerian ATR/BPN sudah membagikan sekitar 11,4 juta sertifikat tanah kepada masyarakat.
Rinciannya, pada 2015 sebanyak 967.490 sertifikat, 2016 sebanyak 1.168.095 sertifikat, 2017 sebanyak 5,4 juta sertifikat dan hingga September 2018 sebanyak 3,96 juta sertifikat. Kemudian di tahun 2019 Kementerian ATR/BPN ditargetkan akan ada 9 juta sertifikat tanah yang akan dibagikan secara gratis.