Jakarta - Melambungnya harga rumah di kota-kota besar membuat generasi milenial semakin sulit untuk mempunyai hunian. Apalagi generasi milenial rata-rata baru meniti karir dengan pendapatan yang terbatas.
Meski begitu, ada beberapa pilihan hunian yang tersedia bagi kaum milenial. Mulai dari apartemen hingga rumah tapak murah yang berada di pinggiran kota.
Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno menyarankan, pertimbangan awal dalam memilih hunian adalah pastikan harganya sesuai dengan kantong.
"Kenapa harus terjangkau terlebih dahulu, karena generasi milenial kan baru mulai berkarir," tuturnya kepada detikFinance, Selasa (9/10/2018).
Pastikan uang cicilan perbulannya tidak lebih dari 1/3 pemasukan bulanan. Lalu cari pengembang yang menyediakan fasilitas cicilan uang muka (DP). Tujuannya agar membiasakan diri untuk membayar cicilan.
Sementara untuk memilih jenis hunian menurut Mike baik apartemen maupun rumah tapak masing-masing memiliki keunggulan. Tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan.
Gaya hidup milenial yang ingin serba mudah biasanya cenderung memilih hunian yang ada di tengah kota. Dengan dana yang terbatas maka hunian vertikal atau apartemen menjadi pilihan. Sebab sudah hampir tidak mungkin dengan gaji di bawah Rp 10 juta per bulan ingin punya rumah tapak di ibu kota.
Menurut Mike apartemen bisa menjadi pilihan yang pas untuk mereka yang bekerja di tengah kota. Dari sisi pengelolaan keuangan cukup baik, lantaran ongkos yang dikeluarkan bisa lebih rendah.
Lagi pula milenial juga saat ini baru mulai berkeluarga. Anggota keluarga juga masih sedikit sehingga masih cukup jika tinggal di apartemen. Namun dia menyarankan untuk pindah ke rumah tapak jika sudah memiliki anak lebih dari 2 dan usianya sudah mulai bertambah besar.
Sementara jika memilih rumah tapak, tidak perlu risau jika mendapatkannya di kota-kota pinggiran ibu kota. Sebab rumah tapak yang masih terjangkau kebanyakan memang berada di luar ibu kota.
Namun pastikan rumah tapak yang anda beli memiliki aksesibilitas yang mumpuni, seperti dekat dengan tol dan transportasi umum. Selain itu juga pastikan dekat dengan sekolah anak dan pasar.
"Agar kita nanti menjalani hidupnya juga nyaman," tambahnya.
Tak perlu risau ataupun malu jika rumah tapak yang dibeli masih berukuran kecil. Sebab pada dasarnya tanah dan bangunan merupakan aset yang nilainya terus berkembang. Nanti, jika pemasukan sudah bertambah dan kondisi finansial semakin mapan, bisa pindah ke rumah yang lebih baik lagi.
Masih bingung cari DP buat beli rumah? Mau DP-nya dibayarin detikcom?
Di bulan Oktober ini detikcom bikin program 'Mau Apa Aja Kita Kasih' bekerja sama dengan Seva.id yang merupakan anak perusahaan Astra International di dunia digital.
Program ini sengaja dibuat supaya pembaca detikcom bisa mewujudkan apa saja permintaan yang mereka punya, salah satunya adalah DP untuk beli rumah.
Bagaimana caranya? Cukup lengkapi formulir data diri, lalu pilih salah satu list permintaan yang diinginkan, jangan lupa tuliskan detail permintaannya, misalnya ingin DP Rumah daerah Depok senilai Rp 50 juta.
Tuliskan pada kolom yang ada di microsite detik.com/sevaid/, klik tombol lanjutkan, isi password di website Seva.id lalu klik tombol daftar, serta konfirmasi akun anda di email yang telah anda daftarkan. Program ini berlaku sampai 31 Oktober 2018.
Anda juga bisa menuliskan permintaan lain di luar daftar permintaan yang sudah tertera. Caranya dengan menu "lainnya" pada daftar permintaan lalu menuliskan detail permintaan dan alasan mengapa memilih permintaan tersebut.
Isi formulir dengan lengkap sesuai dengan alur yang ada pada paragraf di atas sampai pada halaman "Thank you" dan konfirmasi akun yang akan dikirim ke email yang telah didaftarkan, sebagai syarat menjadi pemenang.
Buruan daftar dan semoga berhasil jadi pemenang! (das/ang)