KOMPAS.com - Meski terkenal dengan kereta cepatnya, namun Jepang juga memiliki kereta eksklusif bernama Cruise Train Seven atau Seven Stars in Kyushu. Kereta ini diluncurkan untuk mengenalkan pesona dan pariwisata Kyushu. Gerbong kereta ini dirancang dengan interior klasik dan aksen kayu yang menenangkan. Cruise Train memiliki 14 suite. Desainer Eiji Mitooka mengatakan, furnitur dan desain kereta ini menggabungkan unsur timur dan barat. Interior kereta dilapisi dengan kayu, termasuk jati, kenari, dan maple.
"Semuanya unik dan dibuat kustom untuk kereta ini," ujar desainer Eiji Mitooka. "Mulai dari bangku, pencahayaan, furnitur, tema kami merupakan perpaduan berbagai elemen," lanjut dia. Tak hanya itu, dari wastafel porselen, hingga miniatur lukisan yang digantung di sepanjang koridor dirancang sendiri oleh Mitooka. Ia menyebutkan, dalam interior kereta ini, tidak ada detail yang dilewatkan.
Setiap jendela menampilkan pemandangan indah selama perjalanan. Untuk itu, Mitooka merancang jendela layaknya lukisan. Sehingga penumpang dapat merasa sedang berada di dalam ruangan sebuah rumah. Di ruang tunggu, panel "kumiko" yang terbuat dari kayu tradisional Jepang. Selain itu, lampu latar yang dipasang juga menampilkan kisi-kisi dari pola yang rumit. Mitooka juga menempatkan motif bintang yang digunakan di seluruh ruangan di dalam gerbong kereta. Beberapa simbol emas juga dibuat untuk menghiasi langit-langit dan diukir pada lampu meja atau kaca patri. Selain itu, dia menyebutkan karyanya ini lebih glamor dibanding dengan ruangan hotel mewah.
Mitooka mengungkapkan, ketika pertama kali mendapatkan proyek untuk mendesain interior kereta mewah ini, ia terinspirasi oleh Orient Express. Namun belakangan, dia menginginkan untuk membuat sesuatu yang berkesan bagi pelanconng khususnya mereka yang berusia tua. Mitooka mengungkapkan, dia ingin para penumpang merasakan nostalgia.
"Saya berpikir, dalam waktu lama, warga Jepang akan memercayai perjalanan terhebat merupakan berkeliling Eropa atau Amerika untuk merasakan perbedaan budaya, melihat hal-hal yang menarik di sana, dan makan hidangan terbaik di sana," ujar Mitooka. "Namun bagi kami yang berusia 50-an, 60-an, atau 70-an, perjalanan yang nyaman dan santai adalah di mana bahasa Jepang digunakan, kami dapat menikmati makanan Jepang, disajikan dalam cara Jepang. Kami dapat menemukan kembali Jepang," imbuh dia. Karena permintaan kereta yang sangat tinggi dan ruang tidur sangat terbatas, calon penumpang sering harus memasukkan lotere untuk mendapatkan tiket.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mewahnya "Orient Express" Versi Jepang", https://properti.kompas.com/read/2018/12/27/081808121/mewahnya-orient-express-versi-jepang.
Penulis : Rosiana Haryanti
Editor : Hilda B Alexander