REI: Banyak Negara Ingin Belajar dari Indonesia soal Rumah MBR

06 Jul 2018 17:43 | Di posting oleh: jhonny

rei-banyak-negara-ingin-belajar-dari-indonesia-soal-rumah-mbr-QV9.jpg (57 KB)

JAKARTA - Kongres Federasi Real Estat Dunia alias alias World Congress FIABCI ke-69 yang diadakan di Dubai, Uni Emirat Arab pada 28 April-1 Mei 2018 memutuskan Indonesia sebagai tuan rumah FIABCI Meeting and Global Business Summit yang akan berlangsung di Bali, dari 7-10 Desember 2018. Ajang real estat kelas dunia ini akan dihadiri sekitar 1.500 peserta.

Di FIABCI Meeting and Global Business Summit 2018, FIABCI Indonesia alias Realestat Indonesia (REI) akan mengusung dua tema, yakni "Affordable Housing and Sustainable Tourism Development". Dua isu sentral ini sedang mengemuka di dunia, khususnya negara-negara ketiga dan juga menjadi prioritas pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
 
Presiden FIABCI Asia Pasifik Soelaeman Soemawinata mengungkapkan, FIABCI December Meeting and Global Business Summit adalah perhelatan khusus yang diadakan setiap bulan Desember, dan selama 68 tahun terakhir hanya diadakan di benua Eropa. Jadi ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah adalah momen luar biasa.

"Ini sesuatu yang luar biasa karena untuk pertama kalinya akan digelar di kawasan Asia Pasifik, dan itu di Bali Indonesia. Akan banyak kegiatan, dan kebetulan akan diadakan bersamaan dengan Rakernas REI," ungkap Soelaeman yang juga ketua umum DPP Realestat Indonesia (REI) pada acara buka puasa bersama media di Jakarta, Senin (4/6/2018).

Dia meyakini kegiatan ini sangat berarti bagi Indonesia yang sedang menggelorakan penyediaan hunian layak terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui Program Sejuta Rumah, serta mendorong pengembangan sektor pariwisata yang ditargetkan menjadi penyumbang terbesar devisa negara setelah industri kelapa sawit (CPO) sekaligus sektor dengan penyerapan tenaga kerja terbesar.

Sekitar 1.200-1.500 orang pelaku usaha real estat dan industri pendukungnya diperkirakan akan hadir di FIABCI December Meeting and Global Business Summit 2018, dimana lebih dari separuhnya merupakan investor asing dari berbagai negara.

Dikatakan, Indonesia sudah setahun terakhir ini di berbagai forum FIABCI selalu berbicara dan mengangkat isu tentang rumah rakyat. Soelaeman mengatakan, Indonesia dalam tiga tahun berturut-turut berhasil mencapai kinerja penyediaan rumah rakyat dengan target satu juta unit setiap tahun, dengan realisasi lebih dari 800 ribu unit setiap tahunnya.

Dari 68 negara yang bergabung di FIABCI, tegas Eman--panggilan akrabnya--hanya Indonesia satu-satunya negara yang pemerintahnya membuat konsep rumah murah dengan mengedepankan peran swasta. Menurut Eman, banyak negara di dunia saat ini meminta dirinya memaparkan bagaimana rule model penyediaan affordable housing di Indonesia.

"Misalnya saya mendapat banyak permintaan untuk menyampaikan topik hunian terjangkau ini di Hawaii dan Taiwan. Mereka ternyata ingin belajar banyak mengenai model yang sudah berjalan di Indonesia ini, dan berharap dapat menerapkan di negaranya. Jadi sekarang REI atau FIABCI Indonesia ikut berperan aktif dalam mengharumkan Indonesia di kancah internasional. Ini sejalan dengan komitmen REI sebagai garda terdepan membangun rumah rakyat," kata Eman.

Peran tersebut dapat dilakukan karena REI merupakan asosiasi perusahaan properti nasional yang mempunyai networking luas di dunia dengan 68 negara, 120 asosiasi real estat dunia dan terkoneksi dengan PBB dan Bank Dunia. Hal itu, kata Eman, membuat REI cukup kuat untuk mendukung semua program pemerintah di bidang perumahan rakyat, dan tentunya berperan dalam memajukan industri real estat nasional.

Guna menyukseskan perhelatan akbar kelas dunia tersebut, REI telah melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait antara lain bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, kemudian bertemu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Bahkan terakhir REI diberi kesempatan untuk bertemu dan melaporkan langsung rencana FIABCI December Meeting and Global Business Summit 2018 kepada Presiden Joko Widodo.

"Kepada Presiden Jokowi, kami sampaikan bahwa saat ini nama Indonesia tengah berkibar di kancah properti internasional karena menjadi negara yang bisa mengembangkan rumah murah terjangkau (affordable housing) dengan melibatkan swasta dan dengan waktu yang relatif singkat," ungkap Eman.

Sekretaris Jenderal DPP REI Totok Lusida mengungkapkan, dalam pertemuan REI dengan Presiden Jokowi, selain menanyakan beberapa hal terkait isu-isu properti, presiden juga menyampaikan ucapan terimakasih dan antusiasnya terhadap REI yang selama ini telah mendukung pemerintah dalam penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

REI dianggap telah menggerakkan pembangunan rumah bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menjalin kerja sama dengan Korpri, dan juga kerja sama pembiayaan dengan PT Taspen dan PT Jamkrindo yang kini sudah ditindaklanjuti oleh Bappenas.

Menurut Totok, dalam pertemuan selama sekitar satu jam tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan kesediaannya membuka dan menjadi pembicara utama (keynote speech) FIABCI December Meeting and Global Business Summit 2018 di Bali. Sementara Rakernas REI 2018 yang berlangsung pada 7 Desember, rencananya akan dibuka Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

"Presiden nantinya akan menyampaikan soal Program Sejuta Rumah dan pemenuhan hunian layak terjangkau bagi MBR di Indonesia dengan melibatkan peran swasta. Dimana diharapkan bisa menjadi percontohan dunia," papar Totok.

(ven)
Sumber: https://ekbis.sindonews.com/read/1311555/179/rei-banyak-negara-ingin-belajar-dari-indonesia-soal-rumah-mbr-1528126461/13