JAKARTA - Kemajuan ekonomi Indonesia beberapa tahun terakhir telah mendorong pembangunan yang masif di berbagai sektor, khususnya di kota-kota besar. Berdasarkan data, Jakarta tidak lagi menjadi satu-satunya megacity di Indonesia karena Surabaya diprediksi akan menyandang predikat ini juga di tahun 2020.
Pembangunan pesat yang terjadi di megacity, di satu sisi memberikan keuntungan yang sangat luas namun di sisi lain juga membawa tantangan sosial dan lingkungan yang berdampak pada kualitas hidup penduduknya.
Data World Bank menyatakan bahwa ruang terbuka publik sangat penting dan memiliki dampak besar bagi kualitas hidup penduduk kota dan pengembangan diri mereka.
Country Director SCG Indonesia Nantapong Chantrakul menjelaskan, selama lebih dari 100 tahun menjalankan bisnis, SCG telah berperan dalam pembangunan berbagai kota besar di ASEAN.
"Kami berhasil menemukan fakta bahwa salah satu kunci sukses untuk membangun kota berkelanjutan terletak pada kemampuannya menemukan keseimbangan dalam pembangunan infrastruktur, sebagai dampak dari kemajuan ekonomi yang pesat, dengan pembangunan sosial dan lingkungan alam," katanya seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Di Indonesia, SCG telah terlibat secara langsung dalam pembangunan infrastruktur skala besar seperti MRT Lebak Bulus-Bundaran HI dan LRT Jabodebek.
Hal ini dikatakan dalam forum Construction Talk 2018. Forum ini menggarisbawahi pentingnya pembangunan sosial dan lingkungan sebagai tantangan terbesar di megacity. Selain dihadiri oleh ahli dari SCG yang memberikan pemaparan tentang bahan bangunan dan solusi konstruksi, forum ini juga dihadiri oleh Daliana Suryawinata, Co-Founder SHAU di Rotterdam dan Bandung.
Daliana berbagi pengetahuannya tentang desain bangunan yang mampu membawa dampak sosial kepada masyarakat sekitar.
Direktur SIG Sigit Kusumawijaya membagi pengetahuannya tentang ruang terbuka hijau dan pertanian di perkotaan (urban farming).
Ruang terbuka publik berperan penting dalam pembangunan di kota-kota besar. Oleh karena itu ruang terbuka publik yang terancang dengan baik dan seksama akan meningkatkan kualitas hidup penduduk kota.
"Konsep bangunan hijau terus berkembang seiring berkembangnya tantangan setiap harinya. Desain hijau yang baik sebenarnya lebih dari sekadar nilai estetika namun lebih kepada fungsinya sebagai sarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan," jelas Sigit Kusumawijaya.
(dni)