Terpopuler: Langit Beijing Cerah hingga Stadion Manahan Solo

23 Aug 2018 10:38 | Di posting oleh: adminmercy

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk kali pertama dalam satu dekade, Beijing dapat menikmati langit cerah. Kabar tersebut menjadi kabar terpopuler di kanal properti Kompas.com sepanjang Rabu (22/8/2018). Kabar lain yang tak kalah menarik yaitu soal sistem pencahayaan Stadion Manahan yang akan kalahkan Luzhniki Stadium di Rusia.

Berikut kabar selengkapnya: 1. Pertama kali dalam satu dekade, langit Beijing cerah Kabar tersebut dikonfirmasi berdasarkan data indeks polusi udara dari Kedutaan Besar AS di Beijing. Dari tujuh hasil pembacaan polusi bulanan terendah di Beijing sejak 2008, lima di antaranya terjadi sejak musim panas lalu. Sudah sejak lama China terkenal sebagai negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia. Beijing dan Shanghai merupakan dua kota di antaranya yang terkena dampak tersebut. Berbagai jenis polutan ada di negara ini, termasuk sulfur dioksida dan nitrogen dioksida, yang sama besarnya dengan emisi karbon. Pemerintah setempat kemudian memberlakukan kebijakan pembatasan pembakaran batu bara di Beijing dan sekitarnya. Pada Juli ini, kandungan polutan di Beijing tercatat rata-rata 44 mikrogram per meter kubik, ketujuh terendah sejak tahun 2008 lalu. Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa (21/8/2018) di laman AQICN, Indeks Kualitas udara (Air Quality Index) kota Beijing berada di angka 34 atau dalam kategori Good. Indeks ini mengindikasikan kualitas udara Beijing sehat.  Sementara menurut situs yang sama, indeks kualitas udara di Jakarta berada dalam level 157. Angka ini menyebutkan kualitas udara ibu kota dalam keadaan Unhealthy atau Tidak Sehat. Baca juga: Pertama Kali dalam Satu Dekade, Langit Beijing Cerah Kereta cepat KTX yang menghubungkan Seoul ke Gangneung saat diuji coba pada November 2017.(Kenichi Yamada)

2. Kereta cepat ke Incheon segera dihentikan Kereta berkecepatan tinggi yang menghubungkan Kota Seoul, Korea Selatan, ke Bandara Internasional Incheon akan berhenti beroperasi bulan depan. Seperti dilansir Asia.nikkei.com, pelayanan kereta yang berlangsung hanya empat tahun itu dihentikan karena mahalnya biaya operasional dan motif takut kehilangan penumpang bus. Korea Railroad (Korail), badan transportasi publik yang dikenal sebagai operator sistem kereta, mengajukan rencana pada Juni lalu untuk menghentikan koneksi kereta itu. Kementerian Transportasi Korea Selatan pun menyetujui rencana tersebut sebulan lalu. Baca juga: Kereta Cepat ke Incheon Segera Dihentikan Rendering Stadion Manahan Solo(Kementerian PUPR)

3. Sistem pencahayaan Stadion Manahan bakal kalahkan Luzhniki Revitalisasi Stadion Manahan Solo segera dimulai. Nantinya, stadion ini akan memiliki sistem pencahayaan yang lebih baik dibandingkan Stadion Luzhniki di Rusia. Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto menuturkan, sistem pencahayaan tersebut menyesuaikan standar broadcast. "Mungkin di sana bakal 2.200 hingga 2.400 lux," kata Iwan di kantornya, Senin (20/8/2018). Merujuk standar minimum FIFA, sistem pencahayaan minimal 2.000 lux. Sementara, Asian Football Confederation (AFC) mensyaratkan minimum 1.400 lux. Sebagai perbandingan, Stadion Utama GBK yang menjadi tuan rumah pembukaan Asian Games 2018 memiliki sistem pencahayaan 3.500 lux. Adapun, Stadion Luzhniki yang menjadi lokasi pembukaan Piala Dunia 2018 memiliki sistem pencahayaan 2.000 lux. Baca juga: Sistem Pencahayaan Stadion Manahan Lebih Canggih Dibanding Luzhniki Ruko bersejarah di Area Konservasi Telok Ayer, Singapura.(JLL)

4. Dijual, ruko bersejarah bernilai ratusan miliar rupiah Sebuah rumah toko ( ruko) bertingkat yang menjadi bangunan konservasi di Boon Tat Street, Singapura, siap untuk dijual dengan estimasi harga 17 juta dollar AS atau sekitar Rp 247 miliar. Ruko yang berlokasi di Area Konservasi Telok Ayer itu merupakan tempat untuk menjual makanan dan minuman, sekaligus menjadi rumah bagi restoran berbintang Michelin, Cheek by Jowl. Situs bersejarah dengan kepemilikan sewa 99 tahun itu berdiri di atas tanah seluas 163 meter persegi. Dengan ukuran itu, sesuai harga tanah di wilayah tersebut sehingga totalnya sekitar Rp 247 miliar, seperti yang disebutkan di atas. Bangunan ini bisa dicapai hanya dengan berjalan kaki dari Stasiun MRT Telok Ayer dan Raffles Place di daerah pusat bisnis serta bisa diakses melalui Marina Coastal dan Central Expressways.  Menurut Direktur Asosiasi Pasar Modal di agen pemasaran JLL, Clemence Lee, properti ini merupakan aset yang lokasinya bagus dan berpotensi mendapatkan penghasilan besar dengan menyewakannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terpopuler: Langit Beijing Cerah hingga Stadion Manahan Solo", https://properti.kompas.com/read/2018/08/23/100401021/terpopuler-langit-beijing-cerah-hingga-stadion-manahan-solo
Penulis : Dani Prabowo
Editor : Hilda B Alexander